MINIATUR POMPA HIDROLIK
Oleh :
HABIB AZHARI
NPM.10230014
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN
PENDIDIKAN MIPA
SEKOLAH
TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP)
HAMZANWADI SELONG
2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita
panjatkan ke hadirat Alloh swt. Dengan limpahan rahmatnyalah laporan ini dapat
terselesaikan dengan baik dan insya Alloh benar. Sholawat serta salam tak lupa
kita hadiahkan kepada junjungan kita nabi besar Muhammad. Saw. Dengan perjuangan
beliau kita bisa menjadi manusia yang berfikir dan bernalar, yang kemudian
disebut dengan manusia intelektual. Keislaman dan intelektualitas yang telah
diperjuangkan oleh nabi Muhammad. Saw telah merubah peradaban manusia,
lebih-lebih kita yang hidup dimasa sekarang ini tentu telah merasakan perubahan
itu.
Pembuatan alat
eksperimen fisika dengan judul “Miniatur
Pompa Hidrolik” ini disusun
untuk memenuhi nilai tugas di mata kuliah Eksperimen fisika II pada semester
enam prodi Fisika. Selain untuk
memenuhi nilai tugas, penelitian tentang pompa hidrolik ini sangat besar sekali manfaatnya bagi masyarakat. Karena dari konsep ini akan lahir inovasi-inovasi menakjubkan yang akan membantu aktivitas manusia. Contohnya adalah dongkrak hidrolik pengangkat mobil atau barang-barang berat.
memenuhi nilai tugas, penelitian tentang pompa hidrolik ini sangat besar sekali manfaatnya bagi masyarakat. Karena dari konsep ini akan lahir inovasi-inovasi menakjubkan yang akan membantu aktivitas manusia. Contohnya adalah dongkrak hidrolik pengangkat mobil atau barang-barang berat.
Ucapan terimakasih yang
sebesar-besarnya penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu
suksesnya penyusunan laporan ini sehingga dapat terselesaikan dengan baik. Khususnya
buat bapak dosen pengampu yang senantiasa bersedia untuk memberikan rambu-rambu
di dalam penyusunan laporan. Terbukti dari banyaknya konsultasi yang dilayani
oleh bapak dosen pengampu.
Penyusunan laporan ini
juga tentu ada kesalahan atau kekeliruan dari penulis, karena penulis juga
seorang manusia yang pasti punya salah dan dosa. Karena setiap manusia itu
tidak ada yang sempurna. Oleh karena itulah penulis memohon maaf yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membaca laporan ini dan jika ditemukan
kekeliruan tersebut mohon untuk dikritisi dan memberikan masukan yang sifatnya
membangun, demi kesempurnaan dimasa mendatang. Akhirnya semoga tulisan ini
bermanfaat bagi setiap pembacanya dan dinilai sebagai amal ibadah oleh Alloh
swt. Amin.
DAFTAR
ISI
HALAMAN
JUDUL ...........................................................................................
KATA
PENGANTAR ......................................................................................... i
DAFTAR
ISI ....................................................................................................... ii
BAB
I : PENDAHULUAN ................................................................................ 1
A. Latar
belakang .................................................................................. 1
B. Rumusan
masalah ............................................................................. 2
C. Tujuan
.............................................................................................. 2
D. Manfaat
............................................................................................ 2
BAB
II : LANDASAN TEORI .......................................................................... 3
A. Tekanan
............................................................................................ 3
B. Hukum
Pascal .................................................................................. 6
C. Air
.................................................................................................... 7
D. Pompa
hidrolik ................................................................................. 10
BAB
III : RANCANGAN PERCOBAAN......................................................... 17
A. Alat
dan Bahan ................................................................................ 17
B. Cara
kerja ......................................................................................... 17
BAB
IV : HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................... 18
A. Hasil
................................................................................................. 18
B. Pembahasan
...................................................................................... 19
BAB
V : PENUTUP ............................................................................................ 22
A. Kesimpulan
...................................................................................... 22
B. Saran
................................................................................................ 23
DAFTAR
PUSTAKA .......................................................................................... 24
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sukses dalam mengajarkan materi pelajaran di sekolah adalah
keinginan semua guru, karena seorang guru dituntut professional dalam
membawakan materi pelajaran kepada siswanya. Melihat kondisi pembelajaran di
Indonesia pada umumnya dan di Lombok Timur pada khususnya masih banyak
kekurangan dalam menyampaikan materi pelajaran sehingga banyak siswa yang tidak
paham dengan materi pelajaran yang disampaikan oleh guru. Kondisi rill yang di
temukan di sekolah-sekolah bahwasanya pelajaran eksak masih ditakuti oleh siswa
karena merasa kesulitan dalam perhitungannya terutama mata pelajaran Fisika yang
merupakan mata pelajaran yang kurang diminati siswa karena memiliki tingkat
kesulitan pemahaman yang tinggi. Padahal Fisika merupakan ilmu dasar yang tidak
boleh tidak harus dikuasai, untuk mencegah ketertinggalan dibidang ilmu
pengetahuan dan teknologi. Dengan demikian, Fisika harus ditanamkan secara
mendalam kepada seluruh siswa.
Setelah mengamati proses pembelajaran di sekolah-sekolah ternyata salah satu penyebab tidak diminatinya mata pelajaran Fisika adalah karena kebanyakan metode yang digunakan guru adalah metode ceramah dan seringkali tidak menggunakan alat peraga untuk melakukan simulasi atau praktikum pada mata pelajaran fisika. Hal ini jelas sangat berpengaruh pada motivasi belajar siswa, maka untuk membangkitkan motivasi belajar siswa ini salah satu caranya adalah dengan membuat alat peraga sederhana. Pembelajaran yang menyenangkan tentu akan memancing motivasi belajar siswa, terutama dalam mata pelajaran Fisika haruslah dikemas pembelajaran dengan semenarik mungkin agar menjadi sebuah pembelajaran yang menyenangkan.
Miniatur pompa hidrolik adalah alat peraga yang dibuat untuk menjawab kegelisahan guru dalam membangkitkan
motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Fisika. Proses pembuatan alat peraga
miniature pompa hidrolik ini sangat sederhana dan relative mudah. Alat dan
bahan yang mudah ditemukan dan murah harganya, menjadikan alat ini mudah
didapatkan dan siap untuk
membangkitkan
motivasi belajar siswa. Alat ini digunakan untuk membantu siswa dalam memahami
prinsip kerja hukum pascal yang berkaitan dengan tekanan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana
cara pembuatan miniatur pompa hidrolik ?
2. Bagaimana
miniatur pompa hidrolik dapat menjelaskan konsep hukum pascal ?
3. Apa
saja aplikasi pompa hidrolik dalam kehidupan sehari-hari ?
C. Tujuaan
1. Mengetahui
cara pembuatan dan cara kerja miniatur pompa hidrolik.
2. Menjelaskan
konsep hukum pascal dengan miniatur pompa hidrolik.
3. Menyebutkan
aplikasi atau penerapan pompa hidrolik dalam kehidupan sehari-hari.
D. Manfaat
Adapun manfaat
pembuatan alat ini adalah sebagai berikut.
1. Dapat
membantu guru dalam membangkitkan minat belajar siswa dengan cara melakukan
percobaan-percobaan menggunakan alat peraga sederhana.
2. Menjadi
konsep dasar dalam membuat alat berat seperti dongkrak hidrolik, mobil
pengangkat alat berat, dan sebagainya.
3. Sebagai
acuan untuk menganalisis konsep tentang hukum pascal.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tekanan
Tekanan (p)
adalah satuan fisika
untuk menyatakan gaya (F) per satuan luas (A) yaitu secara
matematis ditulis ;
.Satuan
tekanan sering digunakan untuk mengukur kekuatan dari suatu cairan atau gas. Satuan
tekanan dapat dihubungkan dengan satuan volume (isi) dan suhu. Semakin tinggi
tekanan di dalam suatu tempat dengan isi yang sama, maka suhu akan semakin
tinggi. Hal ini dapat digunakan untuk menjelaskan mengapa suhu di pegunungan
lebih rendah dari pada di dataran rendah, karena di dataran rendah tekanan
lebih tinggi. Akan tetapi pernyataan ini tidak selamanya benar atau terkecuali
untuk uap air, uap air jika tekanan ditingkatkan maka akan terjadi perubahan
dari gas kembali menjadi cair. (dikutip dari wikipedia : kondensasi).
Rumus dari tekanan dapat juga digunakan untuk menerangkan mengapa pisau yang
diasah dan permukaannya menipis menjadi tajam. Semakin kecil luas permukaan,
dengan gaya yang sama akan didapatkan tekanan yang lebih tinggi.
Tekanan
udara dapat diukur dengan menggunakan barometer.
Saat
ini atau sebelumnya unit tekanan rakyat adalah sebagai berikut:
· Atmosfer
(atm)
· Manometric
unit:
- Sentimeter,
inci, dan milimeter merkuri (torr)
- Templat: Jangkar
Tinggi kolom air yang setara, termasuk milimeter (mm H2O), sentimeter
(cm H2O), meter, inci, dan kaki dari air
· Adat
unit:
- Ton-force
(pendek), dan ton-force (lama) per inci persegi
· Non-SI
unit metrik:
- Kilogram-force,
atau kilopond, per sentimeter persegi (tekanan
atmosfer).
- Gram-force
dan ton-force (ton-force metrik) per sentimeter persegi
- Kilogram-force
dan ton-gaya per meter persegi
1. Hukum
bejana berhubungan
Apabila kita mengamati bentuk permukaan air dalam teko atau
selang yang ditekuk? Ternyata, permukaan zat cair tersebut tetap mendatar, dan
tidak terpengaruh bentuk tempat zat cair itu. Teko dan selang termasuk bejana
berhubungan. Hal ini kemudian dinyatakan dalam hukum yang terkenal dengan nama
hukum bejana berhubungan. Hukum bejana berhubungan berbunyi: “Bila
bejana-bejana berhubungan diisi dengan zat cair yang sama dan berada dalam
keadaan setimbang maka permukaan zat cair dalam bejana-bejana terletak pada
sebuah bidang datar”.Hukum bejana berhubungan membahas mengenai zat cair
sejenis dalam bejana berhubungan. Lalu, apa yang akan terjadi jika bejana
berhubungan tersebut diisi dengan beberapa zat cair tidak sejenis? Untuk kasus
seperti ini digunakan prinsip tekanan hidrostatis, yaitu tekanan zat cair akan
sama pada kedalaman yang sama.
Gambar 19.11 Bejana berhubungan yang
diisi dengan zat cair yang massa jenisnya berbeda.
2. Tekanan
hidrostatis
Tekanan
Hidrostatis adalah tekanan yang terjadi di bawah air.
Tekanan ini terjadi karena adanya berat air yang membuat cairan tersebut
mengeluarkan tekanan. Tekanan sebuah cairan bergantung pada kedalaman cairan di
dalam sebuah ruang dan gravitasi juga menentukan
tekanan air tersebut. Hubungan ini dirumuskan sebagai berikut:
"P =
ρgh" dimana ρ adalah masa jenis cairan, g (10 m/s2) adalah gravitasi,
dan h adalah kedalaman cairan.
Hukum utama hidrostatis
adalah sebagai berikut :
Perhatikan gambar di
bawah ini:
Gambar 7.7 Tekanan
di titik A, B, C, dan D sama besar, serta tidak bergantung pada bentuk
penampang tempat fluida tersebut.
Hukum
Utama Hidrostatis menyatakan bahwa “semua titik yang berada pada bidang datar
yang sama dalam fluida homogen, memiliki tekanan total yang sama”. Jadi,
walaupun bentuk penampang tabung berbeda, besarnya tekanan total di titik A, B,
C, dan D adalah sama. Persamaan Hukum Utama Hidrostatis dapat diturunkan dengan
memperhatikan Gambar 7.8.
Misalkan, pada suatu bejana berhubungan dimasukkan dua jenis fluida yang massa
jenisnya berbeda, yaitu ρ 1 dan ρ 2.
Gambar 7.8 Tekanan total di titik
A dan B pada bejana U yang terisi fluida homogen adalah sama besar, pA
= pB.
Jika
diukur dari bidang batas terendah antara fluida 1 dan
fluida 2, yaitu titik B dan titik A, fluida 2 memiliki ketinggian h2
dan fluida 1 memiliki ketinggian h1. Tekanan total di titik A
dan titik B sama besar. Menurut persamaan tekanan hidrostatis, besarnya tekanan
di titik A dan titik B bergantung pada massa jenis fluida dan ketinggian fluida
di dalam tabung. Secara matematis, persamaannya dapat dituliskan sebagai
berikut.
pA
= pB
p0
+ ρ1gh1 = p0 + ρ2gh2
ρ1
h1 = ρ2 h2
dengan:
h1 = jarak titik A terhadap permukaan fluida 1,
h2
= jarak titik B terhadap permukaan fluida 2,
ρ1
= massa jenis fluida satu, dan
ρ2
= massa jenis fluida dua.
B. Hukum Pascal
Hukum pascal ditemukan oleh Blaise Pascal, seorang ilmuwan Prancis yang hidup pada
(1623-1662). Pada dasarnya Blaise pascal adalah seorang ahli filsafat dan
teologi, namun hobinya pada ilmu matematika dan fisika, terutama geometri
proyektif, mengantarkan menjadi ilmuwan dunia yang terkenal sepanjang masa
berkat penemuannya dalam bidang fisika mekanika fluida yang berhubungan dengan
tekanan dan gaya yang dikenal dengan Hukum
Pascal.
Salah satu penggunaan
hukum Pascal yaitu pada dongkrak hidrolik , yang prinsipnya ditunjukkan pada gambar (1.3) di bawah yaitu
sebuah bejana tertutup yang dilengkapi dengan dua buah pengisap pada dua
kakinya. Luas penampang kaki (1) ialah A1 dan luas penampang pada
kaki (2) ialah A2 (A1 < A2), dengan A = 1/4
πd2.
( gambar 1.3 prinsip dongkrak hidrolik )
Tekanan yang diberikan pada pengisap (1)
ialah p1. Tekanan ini akan diteruskan oleh zat cair ke kaki (2)
dengan sama besar yaitu p2. Jadi, P1 = P2.
Maka :
1.
Bunyi
hukum pascal
Bunyi hukum pascal adalah sebagai berikut :
“Tekanan yang
diberikan pada suatu zat cair didalam suatu wadah, akan diteruskan ke segala
arah dan sama besar”
2.
Rumus hukum pascal
Hukum
Pascal dirumuskan dengan istilah Pa (Pascal) yaitu sebuah satuan turunan untuk
tekanan. Sesuai dengan bunyinya, maka Hukum Pascal di rumuskan sebagai berikut:
PA = PB
atau F1 = F2
Jika:
F1/A1 = F2/A2
maka F1 = A1/A2 x F2
atau F1 = (D1/ D1)2 X F2
atau F1 = (D1/ D1)2 X F2
Keterangan Simbol:
F1 /F2 = Gaya
pada permukaan A atau B (N)
A1/A2 = Luas permukaan A atau B (m2)
D1/D2 = Diameter permukaan A atau B (m).
A1/A2 = Luas permukaan A atau B (m2)
D1/D2 = Diameter permukaan A atau B (m).
C. Pompa Hidrolik
Pompa hidrolik
merupakan komponen dari sistem hidrolik yang membuat oli mengalir atau pompa
hidrolik sebagai sumber tenaga yang mengubah tenaga mekanis menjadi tenaga
hidrolik. Pompa
hidrolik menggunakan energy kinetik dari cairan yang dipompakan pada suatu
kolom dan energi tersebut diberikan pukulan yang tiba-tiba menjadi energi yang
berbentuk lain (energi tekan). Pompa ini berfungsi untuk mentransfer energi mekanik
menjadi energi hidrolik. Pompa hidraulik bekerja dengan cara menghisap oli dari
tangki hidraulik dan mendorongnya kedalam sistem hidraulik dalam bentuk aliran
(flow). Aliran ini yang dimanfaatkan dengan cara merubahnya menjadi
tekanan. Tekanan dihasilkan dengan cara menghambat aliran oli dalam sistem
hidraulik. Hambatan ini dapat disebabkan oleh orifice, silinder, motor
hidraulik, dan aktuator. Pompa hidraulik yang biasa digunakan ada dua macam
yaitu positive dan nonpositive displacement pump (Aziz, 2009).
Ada dua macam peralatan yang biasanya digunakan dalam merubah energi hidraulik
menjadi energi mekanik yaitu motor hidraulik dan aktuator. Motor hidraulik
mentransfer energi hidraulik menjadi energi mekanik dengan cara memanfaatkan
aliran oli dalam sistem merubahnya menjadi energi putaran yang dimanfaatkan
untuk menggerakan roda, transmisi, pompa dan lain-lain
1. Sistem hidrolik
Sistem hidraulik adalah teknologi
yang memanfaatkan zat cair, biasanya oli, untuk melakukan suatu gerakan segaris
atau putaran. Sistem ini bekerja berdasarkan prinsip Pascal, yaitu jika
suatu zat cair dikenakan tekanan, tekanan itu akan merambat ke segala arah
dengan tidak bertambah atau berkurang kekuatannya. Prinsip dalam rangkaian
hidraulik adalah menggunakan fluida kerja berupa zat cair yang dipindahkan
dengan pompa hidraulik untuk menjalankan suatu sistem tertentu (Anonim, 2009c).
2. Macam – macam pompa hidrolik
a. Pompa sirip burung
Pompa
ini bergerak terdiri dari
dari banyak sirip yang dapat flexible bergerak di dalam rumah pompanya. Bila
volume pada ruang pompa membesar, maka akan mengalami penurunan tekanan, oli
hydrolik akan terhisap masuk, kemudian diteruskan ke ruang kompressi. Oli yang
bertekanan akan dialirkan ke sistim hydrolik.
b. Pompa torak aksial
Pompa
hydrolik ini akan mengisap oli melalui pengisapan yang dilakukan oleh piston
yang digerakkan oleh poros rotasi. Gerak putar dari poros pompa diubah menjadi
gerakan torak translasi, kemudian terjadi langkah hisap dan kompressi secara
bergantian. Sehingga aliran oli hydrolik menjadi kontinyu.
c. Pompa torak radial
Pompa
ini berupa piston-piston yang dipasang secara radial, bila rotor berputar
secara eksentrik, maka piston2 pada stator akan mengisap dan mengkompressi
secara bergantian. Gerakan torak ini akan berlangsung terus menerus, sehingga
menghasilkan alira
oli / fluida yang kontinyu.
d. Pompa sekrup
Pompa
ini memiliki dua rotor yang saling berpasangan atau bertautan (engage), yang satu mempunyai bentuk
cekung, sedangkan lainnya berbentuk cembung, sehingga dapat memindahkan fluida
oli secara aksial ke sisi lainnya. Kedua rotor itu identik dengan sepasang roda
gigi helix yang saling bertautan.
3. Sifat cairan hidrolik
Cairan
hydrolik yang digunakan pada sistem hydrolik harus memiliki ciri-ciri atau
watak (propertiy) yang sesuai dengan
kebutuhan. Property cairan hydrolik
merupakan hal-hal yang dimiliki oleh cairan hydrolik tersebut sehingga cairan
hydrolik tersebut dapat melaksanakan tugas
atau fungsingnya dengan baik.
· Demulsibility
(Water separable)
Yang dimaksud dengan
de-mulsibility adalah kemampuan cairan hydrolik, karena air akan mengakibatkan
terjadinya korosi bila berhubungan dengan logam.
· Minimal compressibility
Secara
teoritis cairan adalah uncomprtessible (tidak dapat dikempa). Tetapi
kenyataannya cairan hydrolik dapat dikempa sampai dengan 0,5 % volume untuk
setiap penekanan 80 bar oleh karena itu dipersyaratkan bahwa cairan hydrolik agar
seminimal mungkin dpat dipompa.
4. Komponen utama pompa hidrolik
System hidrolik ini didukung oleh
tiga unit komponen utama, yaitu:
a. Unit Tenaga, berfungsi sebagai
sumber tenaga dengan liquid minyak hidrolik. Pada sistem ini, unit tenaga
terdiri atas:
· Penggerak mula yang berupa motor
listrik atau motor bakar
·
Pompa
hidrolik, putaran dari poros penggerak mula memutar pompa hidrolik sehingga
pompa hidrolik bekerja
·
Tangki
hidrolik, berfungsi sebagai wadah atau penampang cairan hidrolik
·
Kelengkapan
(accessories), seperti : pressure gauge, gelas penduga, relief valve
a. Unit Penggerak (Actuator),
berfungsi untuk mengubah tenaga fluida menjadi tenaga mekanik. Hidrolik actuator
dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu penggerak lurus (linier
Actuator) : silinder hidrolik dan penggerak putar : motor hidrolik,
rotary actuator.
b. Unit Pengatur,
berfungsi sebagai pengatur gerak sistem hidrolik.
Unit ini biasanya diwujudkan dalam
bentuk katup atau valve yang macam-macamnya akan dibahas berikut ini.
1) Katup Pengarah
(Directional Control Valve = DCV)
Katup (Valve) adalah suatu alat
yang menerima perintah dari luar untuk melepas, menghentikan atau mengarahkan
fluida yang melalui katup tersebut. Contoh jenis katup pengarah: Katup 4/3 Penggerak lever,
Katup pengarah dengan piring putar, katup dengan pegas bias.
2) Macam-macam
Katup Pengarah Khusus
(a) Check Valve adalah katup satu arah, berfungsi
sebagai pengarah aliran dan juga sebagai pressure control (pengontrol
tekanan)
(b) Pilot
Operated Check Valve, Katup ini dirancang untuk aliran cairan hidrolik yang
dapat mengalir bebas pada satu arah dan menutup pada arah lawannya, kecuali ada
tekanan cairan yang dapat membukanya.
(c) Katup
Pengatur Tekanan, Tekanan cairan hidrolik diatur untuk berbagai tujuan misalnya
untuk membatasi tekanan operasional dalam sistem hidrolik, untuk mengatur tekanan
agar penggerak hidrolik dapat bekerja secara berurutan, untuk mengurangi
tekanan yang mengalir dalam saluran tertentu menjadi kecil.
3) Macam-macam
Katup pengatur tekanan adalah:
(a) Relief Valve, digunakan untuk mengatur tekanan yang bekerja pada sistem dan juga
mencegah terjadinya beban lebih atau tekanan yang melebihi kemampuan rangkaian
hidrolik.
(b) Sequence Valve, berfungsi untuk mengatur tekanan untuk mengurutkan pekerjaan yaitu
menggerakkan silinder hidrolik yang satu kemudian baru yang lain.
(c) Pressure reducing
valve, berfungsi untuk menurunkan tekanan fluida yang
mengalir pada saluran kerja karena penggerak yang akan menerimanya didesain
dengan tekanan yang lebih rendah.
(d) Flow
Control Valve, katup ini digunakan untuk mengatur volume aliran yang
berarti mengatur kecepatan gerak actuator (piston).
Fungsi katup ini adalah sebagai berikut:
· Untuk membatasi
kecepatan maksimum gerakan piston atau motor hidrolik
· Untuk membatasi
daya yang bekerja pada sistem
· Untuk
menyeimbangkan aliran yang mengalir pada cabang-cabang rangkaian.
Macam-macam dari Flow Control Valve :
· Fixed flow
control yaitu: apabila pengaturan aliran tidak dapat
berubah-ubah yaitu melalui fixed orifice.
· Variable flow
control yaitu apabila pengaturan aliran dapat berubah-ubah
sesuai dengan keperluan
· Flow control yang
dilengkapi dengan check valve
· Flow control
yang dilengkapi dengan relief valve guna menyeimbangkan tekanan
5. Klasifikasi pompa
a. Non
Positive Displacement pump
: mempunyai penyekat antara lubang masuk/inlet port dan lubang keluar/out port,
sehingga cairan dapat mengalir di dalam pompa apabila ada tekanan.
Contoh : Pompa air termasuk disebut
juga tipe non positive diplasement.
b. Positive
diplacement pump
: Memiliki lubang masuk/inlet port dan lubang keluar/outlet port yang di sekat
di dalam pompa. Sehingga pompa jenis ini dapat bekerja dengan tekanan yang
sangat tinggi dan harus di proteksi terhadap tekanan yang berlebihan dengan menggunakan
pressure relief valve.
Contoh : Pompa hidrolik alat-alat
berat
c. Fixed
displacement pump
: mempunyai sebuah ruang pompa dengan volume tetap (fixed volume pumping
chamber) Out putnya hanya bisa diubah dengan cara merubah kecepatan kerja
(drive speed ).
d. Variable
displacement pump
: mempunyai ruang pompa dengan volume bervariasi, outputnya dapat diubah dengan
cara merubah displacement atau drive speed, fixed displacement pump maupun
variable pump dipakai pada alat-alat pemindah tanah.
6. Aplikasi prinsip pompa hidrolik
dalam kehidupan sehari-hari.
Aplikasi
hukum pascal
yang sangat terkenal adalah yang terdapat pada alat pengangkatan Hidrolik atau
yang banyak dikenal dengan istilah Dongkrak Hidrolik. Setiap benda yang
menggunakan istilah Hidrolik biasanya merupakan aplikasi dari hukum pascal.
Contahnya Dongkrak hidrolik. Dongkrak hidrolik sering digunakan untuk
mengangkat berat seperti saat harus mengganti ban mobil. Prinsip kerjanya
seperti gambar berikut.
Dua
buah bejana seperti gambar (1.4), bejana I diisi satu jenis zat cair, sedangkan
bejana II diisi dua jenis zat cair. Pada bejana I permukaan air pada kedua kaki
tabung sama tinggi, sedangkan pada bejana II permukaan zat cair pada kedua kaki
tabung tingginya berbeda. Tinggi permukaan pada bejana II masing-masing h1
dan h2 diukur dari bidang yang melalui persentuhan kedua zat cair
AB. Setiap titik pada bidang tersebut mempunyai tekanan yang sama (PA
= PB).
Dengan mengingat hukum Pascal dan
tekanan Hidrostatis, akan didapatkan hubungan ketinggian hA dan hB
sebagai berikut:
ρA = massa jenis fluida A
ρB = massa jenis fluida B
hA = tinggi fluida A dari bidang acuan
hB = tinggi fluida B dari bidang acuan.
BAB III
RANCANGAN PERCOBAAN
A. Alat dan Bahan
1. Tabung
suntikan berdiameter besar : 1 buah.
2. Tabung
suntikan berdiameter kecil : 1 buah.
3. Selang
berdiameter kecil
4. Papan
brukuran kecil : 2 buah.
5. Sabuk
pengikat pipa : 4 buah.
6. Sabuk
pengikat kabel : 1 buah
7. Air
secukupnya.
B. Cara kerja
1 Menyiapkan
alat dan bahan seperti gambar berikut:
2 Menyambungkan
suntikan berdiameter besar dengan suntikan berdiameter kecil menggunakan
selang.
3 Mengisi
selang dan suntikan kecil dengan air sampai penuh.
4 Memasang
suntikan besar yang tidak berisi air pada ujung selang yang sudah terisi air.
5 Mendorong
suntikan kecil dan merasakan tekanan dan perubahan yang terjadi.
6 Mendorong
suntikan besar dan merasakan tekanan dan perubahan yang terjadi.
7 Membandingkan
perbedaan antara tekanan pada suntikan kecil dengan suntikan besar.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
1. Tabel hasil pengamatan
NO
|
Yang
di berikan gaya (F)
|
Yang
menerima gaya (F)
|
Hasil
tekanan
(P)
|
1
|
Suntikan
kecil (A)
|
Suntikan
besar (A)
|
Tekanan
yang diberikan sama dengan tekanan yang diterima.
P1
= P2 dan terasa lebih ringan tapi ketinggian air di suntikan yang menerima gaya lebih pendek dari yang
memberikan gaya.
|
2
|
Suntikan
besar (A)
|
Suntikan
kecil (A)
|
Tekanan
yang diberikan sama dengan tekanan yang diterima.
P1
= P2 dan terasa lebih berat tapi ketinggian air di suntikan yang
menerima gaya lebih tinggi dari yang memberikan gaya.
|
2. Gambar hasil percobaan
a.
Ketika suntikan kecil di tekan (diberi
gaya) maka tekanannya terasa ringan dan ketinggian air di suntikan besar tidak
sampai memenuhi panjangnya.
b.
Ketika suntikan besar di tekan (diberi
gaya) maka tekanannya terasa agak berat dan ketinggian air pada suntikan kecil
memenuhi panjangnya.
B. Pembahasan
Miniature
pompa hidrolik merupakan alat peraga praktikum pada mata pelajaran fisika. Alat
ini digunakan untuk menjelaskan secara kualitatif prinsip dari hukum pascal.
Cara pembuatan alat ini sangat mudah dan murah, yaitu cukup dengan menggunakan
alat dan bahan yang sederhana seperti selang kecil, suntikan berdiameter besar
dan kecil, dua buah potongan papan dan air. Dengan alat dan bahan yang
sederhana ini kemudian rangkai alat dan
bahan tersebut dengan cara menyambungkan suntikan kecil dan besar dengan menggunakan
selang, lalu ikat kedua suntikan dan selang pada papan yang sudah disambungkan
dengan papan lainnya dengan tegak lurus. Untuk lebih jelasnya seperti gambar
berikut:
Setelah
rangkaian sudah siap, maka untuk melakukan praktikum yaitu dengan cara mengisi
selang dengan air sampai penuh dan mengisi suntikan kecil sampai penuh lalu
sambungkan suntikan kecil dengan selang. Setelah itu masukkan suntikan besar
yang belum terisi ari ke ujung selang yang sudah terisi air. Sekarang antara
suntikan kecil dengan suntikan besar sudah tersambung dengan selang yang sudah
terisi air. Untuk percobaan pertama, mendorong suntikan kecil dan percobaan
kedua mendorong suntikan besar. Pada saat mendorong suntikan kecil, air
mengalir ke suntikan besar sehingga poston pada suntikan besar naik. Ketinggian
air di suntikan besar tidak bisa memenuhi panjangnya suntikan dan terasa ringan
saat mendorong suntikan kecil. Kemudian pada percobaan kedua yaitu mendorong
suntikan besar, air juga mengalir ke suntikan kecil dan ketinggian ari di
suntikan kecil sampai memenuhi panjang suntikan dan pada saat mendorong
suntikan besar terasa sedikit berat dibandingkan dengan mendorong suntikan
kecil.
Miniature
pompa hidrolik ini dibuat untuk menjelaskan secara kualitatif prinsip dari
hukum pascal. Prinsip ini membahas tentang tekanan. Jadi dalam hukum pascal ini
juga berkaitan dengan bejana berhubungan. Untuk memahami konsep tekanan,
prisnsip bejana berhubungan dan hukum pascal, maka sangat tepat sekali miniatur
pompa hidrolik dibuat untuk mengilustrasikan konsep itu.
Tekanan
atau biasa dilambangkan (P) adalah sebuah satuan fisika yang digunakan untuk
menyatakan gaya (F) yang dikeluarkan persatuan luas (A). secara matematis
dirumuskan
.
Biasanya tekanan ini digunakan untuk mengukur kekuatan suatu cairan atau gas.
Untuk pompa hidrolik, tekanan ini digunakan untuk mengukur kekuatan cairan.
Semakin tinggi tekanan dalam suatu tempat dengan isi (volume) yang sama, maka
suhu akan semakin naik. Itulah hubungan tekanan dengan suhu. Alat peraga miniature
pompa hidrolik ini menggunakan dua
buah suntikan yang berdiameter besar dan kecil yang dihubungkan dengan seutas
selang kecil. Artinya bahwa pompa hidrolik ini menggunakan prinsip bejana
berhubungan, bunyi hukum bejana berhubungan adalah “bila bejana-bejana
berhubungan di isi dengan zat cair yang sama dan berada dalam keadaan seimbang
maka permukaan zat cair pada bejana-bejana terletak pada sebuah bidang datar”. Hukum bejana berhubungan ini membahas
mengenai zat cair sejenis dalam sebuah bejana yang berhubungan. Tepat sekali
dengan alat peraga yang dibuat ini (miniature pompa hidrolik) yaitu
mengguanakan zat cair yang sejenis, hanya menggunakan air saja sebagai bahan.
Pompa
hidrolik tidak lepas dari konsep tekanan. Ada hal menarik pada pompa hidrolik
untuk dianalisis yaitu pada luas penampang tabung yang berbeda, ternyata ketika
diberikan tekanan maka antara tabung yang kecil dengan yang besar akan memiliki
tekanan total yang sama. Inilah yang kemudian disebut dengan hukum utama
hidrostatis yaitu berhubungan dengan fluida yang homogen dan tekanan total yang
sama pada luas penampang yang berbeda. Untuk menjelaskan sistim kerja pompa
hidrolik ini digunakan prinsip hukum utama hidrostatis dan juga hukum pascal,
hukum pascal berbunyi “tekanan yang diberikan pada suatu zat cair dalam suatu
wadah akan diteruskan ke segala arah dan sama besar”. Jelaslah bahwa antara
hukum utama hidrostatis dengna hukum pascal tidak jauh beda, menjelaskan
tentang kesamaan tekanan antara luas penampang yang berbeda satu dengan lainnya.
Di
kehidupan sehari-hari penerapan konsep hukum pascal, dalam hal ini adalah pompa
hidrolik sudah banyak sekali membantu meringantkan kerja manusia khususnya
dalam bidang gerak. Inovasi yang sudah dibuat oleh manusia dengan konsep pompa
hidrolik adalah adanya dongkrak hidrolik yang mengangkat mobil-mobil besar pada
bengkel mobil. Kemudian di bidang pembangunan ada mobil penggali tananh (mobil
sekop). Itu menggunakan prinsip kerja pompa hidrolik, karena dibagian atas
sekop mobil itu terdapat pompa besar yang menggunakan pelumas sebagai
cairannya. Di bidang pertanian misalnya, digunakan juga prisnsip pompa hidrolik
ketika musim kering tiba dan hanya terdapat sedikit air. Kekurangan air ini bisa
digunakan pompa hidrolik untuk memompa air dengan cara otomatis. Karena tenaga
yang memompa air berasal dari air itu sendiri. Inilah beberapa contoh penerapan
konsep hukum pascal atau lebih khususnya aplikasi dari pompa hidrolik. Jadi
miniature pompa hidrolik dapat membantu siswa untuk memahami konsep hukum
pascal secara kulitatif sehingga dengan pemahaman ini akan ada inovasi –
inovasi untuk membuat alat berat yang dapat membantu aktivitas manusia.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
a. Miniature
pompa hidrolik adalah sebuah alat yang dibuat untuk menjelaskan secara
kualitatif prinsip hukum pascal. Cara
pembuatannya adalah dengan merangkai suntikan kecil dan suntikan besar yang dihubungkan
dengan selang kecil. Kemudian mengisi selang dan suntikan kecil dengan air
sampai penuh, lalu mengikat kedua suntikan dan juga selang pada papan yang
sudah dirangkai menjadi tegak lurus. Cara kerja alat ini dengan cara mendorong
suntikan kecil dan besar secara bergiliran dan merasakan besar tekanan yang
terjadi. Ternyata hasilnya adalah ketika suntikan kecil di dorong tekanannya
kecil dan ketika suntikan besar di dorong tekanannya lebih besar.
b. Tekanan
(P) adalah sebuah satuan fisika yang digunakan untuk untuk menyatakan banyaknya
gaya (F) persatuan luas (A). Secara matematis dapat ditulis
.
c. Hukum
bejana berhubungan berbunyi “bila bejana-bejana berhubungan di isi dengan zat
cair yang sama dan berada dalam keadaan seimbang maka permukaan zat cair pada
bejana-bejana terletak pada sebuah bidang datar”.
d. Hukum
utama hidrostatis berbunyi “semua titik yang berada pada bidang datar yang sama
dalam fluida homogeny, memiliki tekanan total yang sama”.
e. Hukum
pascal berbunyi “tekanan yang diberikan pada suatu zat cair dalam suatu wadah,
akan diteruskan ke segala arah dan sama besar”. Maka dengan menggunakan alat
peraga praktikum fisika yaitu miniature pompa hidrolik, dapat dijelaskan konsep
hukum pascal. Terlihat jelas bahwa ketika salah satu suntikan di tekan maka
tekanan itu akan diteruskan oleh air yang ada pada selang ke suntikan lainnya.
f. System
hidrolik adalah teknologi yang memanfaatkan zat cair, biasanya oli untuk
melakukan suatu gerakan segaris atau putaran.
g. Penerapan
konsep pompa hidrolik dalam kehidupan sehari-hari contohnya adalah dongkrak
hidrolik, mobil penggali tanah, pompa penyiram tanah pertanian, dan lain
sebagainya.
B. Saran
Alat
peraga praktikum fisika (miniature pompa hidrolik) ini cukup bagus untuk
menambah pemahaman siswa untuk menjelaskan konsep hukum pascal secara
kualitatif, tapi alat ini masih ada kekurangannya yaitu tidak bisa menjelaskan
konsep tekanan secara kuantitatif yaitu dengan menerapkan rumus-rumus tekanan.
Diharapkan kedepannya untuk membuat pengembangan lagi mengenai alat ini yaitu
dapat menjelaskan konsep hukum pascal baik secara kualitatif maupun secara
kuantitatif.
thanx bantu bgt gan......
BalasHapussama2 gan, terimakasih kunjungannya.. :)
BalasHapuskok gambarnya ga ada gan??
BalasHapus