Tegangan
pada terminal positif sebuah baterai akan bertahan konstan hingga sel kehabisan
muatannya. Apabila kita memplot sebuah
grafik yang menggambarkan perubahan tegangan terhadap waktu, grafik untuk
sebuah baterai yang masih baru adalah sebagai berikut:
Grafik ini berwujud sebuah garis
lurus horisontal. Grafik memperlihatkan bahwa tegangan baterai akan bertahan
konstan pada nilai 6 Volt.
Apabila kita menyambungkan
baterai ke sebuah lampu, kita dapat menggunakan multimeter untuk mengukur arus
yang mengalir melewatinya. Karena tegangan bernilai konstan, arus yang
digerakkannya juga konstan. Grafik arus terhadap waktu juga merupakan sebuah
garis lurus horisontal, sebagaimana halnya grafik di atas. Arus konstan semacam
ini disebut sebagai arus searah (direct current). Sebutan ini
seringkali disingkat menjadi DC.
DC selalu mengalir ke satu arah
yang sama, dari positif ke negatif.
Arus yang kita dapatkan dari
beberapa jenis generator (termasuk juga generator listrik PLN) berbeda dengan
arus DC ini. Arus dari generator-generator ini secara terus-menerus berubah arahnya.
Arus semacam itu disebut sebagai arus bolak-balik (alternating current). Sebutan ini seringkali disingkat menjadi
AC.
Tegangan bolak-balik
Tegangan pada salah satu terminal sebuah generator AC yang tipikal digambarkan pada grafik di bawah ini:
Pada
satu titk waktu tertentu, tegangan pada terminal tersebut bernilai 1 V positif
terhadap terminal lawannya. Selanjutnya, tegangan akan semakin berkurang hingga
menjadi 1 V negatif terhadap
terminal lawannya. Berikutnya, tegangan akan berubah lagi hingga menjadi 1 V positif. Siklus ini akan berulang terus tanpa ada akhirnya. Pengaruh dari perubahan bolak-balik tegangan ini terhadap arus di dalam rangkaian diperlihatkan pada gambar berikut:
terminal lawannya. Berikutnya, tegangan akan berubah lagi hingga menjadi 1 V positif. Siklus ini akan berulang terus tanpa ada akhirnya. Pengaruh dari perubahan bolak-balik tegangan ini terhadap arus di dalam rangkaian diperlihatkan pada gambar berikut:
Seiring dengan
berubah-ubahnya tegangan pada kedua terminal, dari positif ke negatif dan
sebaliknya, arus secara terus-menerus juga akan mengalami perubahan arah
aliran. Arus ini adalah arus bolak-balik.
Menjabarkan arus bolak-balik
Arus searah
sangat mudah untuk dijabarkan. Kita hanya perlu menyebutkan besarnya, dalam
satuan amp. Untuk menjabarkan arus bolak-balik kita harus menyatakan tiga hal:
· Amplitudo:
nilai maksimum arus, dalam satuan amp.
· Perioda: waktu
yang dibutuhkan gelombang arus untuk menyelesaikan satu siklus, dari positif
kembali ke positif lagi.
Bentuk gelombang: bentuk
grafik arus.
Tegangan AC yang diplot di atas
memiliki amplituda A = 1 V. Tegangan ini memiliki periode P = 1 s.
Apabila kita memplot grafik
sebuah gelombang sinus pada sudut dari 0o hingga 360o,
gelombang ini memiliki bentuk yang sama persis dengan satu siklus gelombang AC.
Grafik tegangan atau arus AC memiliki wujud semacam ini, namun bentuk ini
adalah yang paling umum dijumpai. Gelombang AC dari sumber PLN dan trafo-trafo pembangkit
listrik lainnya berbentuk gelombang sinus.
Fekuensi
Satuan frekuensi adalah hertz. Simbol untuk satuan ini adalah Hz. Satu hertz didefinisikan sebagai
frekuensi atau siklus (atau putaran) per detik. Gelombang AC yang diperlihatkan
pada grafik di atas memiliki frekuensi 1 siklus per detik, atau 1 Hz.
Apabila perioda sebuah gelombang adalah p detik, akan
terdapat 1/p siklus dalam satu detik. Oleh karena itu, frekuensi gelombang
tersebut adalah i/p Hz:
Frekuensi = 1/perioda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan.