Sejarah fisika dimulai pada
tahun sekitar 2400 SM, ketika kebudayaan Harappan
menggunakan suatu benda untuk memperkirakan dan menghitung sudut bintang di
angkasa. Sejak saat itu fisika terus berkembang sampai ke level sekarang. Perkembangan
ini tidak hanya membawa perubahan di dalam bidang dunia benda, matematika dan
filosofi namun juga, melalui teknologi, membawa perubahan ke dunia sosial
masyarakat. Revolusi ilmu yang berlangsung terjadi pada sekitar tahun
1600 dapat dikatakan menjadi batas antara pemikiran purba dan
lahirnya fisika klasik.
Dan akhirnya berlanjut ke tahun
1900 yang menandakan mulai berlangsungnya era baru yaitu era
fisika modern. Di era ini ilmuwan tidak melihat adanya penyempurnaan di bidang
ilmu pengetahuan, pertanyaan demi pertanyaan terus bermunculan tanpa henti,
dari luasnya galaksi, sifat alami dari kondisi vakum sampai lingkungan
subatomik.
Daftar persoalan dimana fisikawan
harus pecahkan terus bertambah dari waktu ke waktu. Beberapa teori diusulkan dan
banyak yang salah. Teori tersebut banyak tergantung dari istilah filosofi, dan
tidak pernah dipastikan oleh eksperimen sistematik seperti yang populer
sekarang ini. Ada pengecualian dan anakronisme: contohnya, pemikir Yunani
Archimedes menurunkan banyak deskripsi kuantitatif yang benar dari mekanik dan
hidrostatik.
Fisika klasik adalah fisika yang
didasari prinsip-prinsip yang dikembangkan sebelum bangkitnya teori kuantum,
biasanya termasuk teori relativitas khusus dan teori relativitas umum.
Dibandingkan dengan fisika klasik, fisika modern adalah
istilah yang lebih longgar, yang dapat merujuk hanya pada fisika kuantum atau
secara umum pada fisika abad ke-20 dan ke-21 dan karenanya selalu
mengikutsertakan teori kuantum dan juga dapat termasuk relativitas.
Berikut adalah sejarah ilmu fisika dari masa ke masa dengan perkembangannya.
1.
Pada awal abad 17,
Galileo membuka penggunaan eksperimen
untuk memastikan kebenaran teori fisika, yang merupakan kunci dari metode
sains. Galileo memformulasikan dan berhasil mengetes beberapa hasil dari
dinamika mekanik, terutama Hukum Inert.
2.
Pada 1687,
Isaac Newton menerbitkan Filosofi
Natural Prinsip Matematika, memberikan penjelasan yang jelas dan teori fisika
yang sukses: Hukum gerak Newton, yang merupakan sumber dari mekanika klasik;
dan Hukum Gravitasi Newton, yang menjelaskan gaya dasar gravitasi. Kedua teori
ini cocok dalam eksperimen. Prinsipia juga memasukan beberapa teori dalam
dinamika fluid. Mekanika klasik dikembangkan besar-besaran oleh Joseph-Louis de
Lagrange, William Rowan Hamilton, dan lainnya, yang menciptakan formula,
prinsip, dan hasil baru. Hukum Gravitas memulai bidang astrofisika, yang
menggambarkan fenomena astronomi menggunakan teori fisika.
3.
Sejak abad 18 dan seterusnya,
Termodinamika dikembangkan oleh Robert
Boyle, Thomas Young, dan banyak lainnya.
4.
Pada 1733,
Daniel Bernoulli menggunakan argumen
statistika dalam mekanika klasik untuk menurunkan hasil termodinamika, memulai
bidang mekanika statistik.
5.
Pada 1798,
Benjamin Thompson mempertunjukkan
konversi kerja mekanika ke dalam panas, dan pada 1847 James
Joule menyatakan hukum konservasi energi, dalam bentuk panas dan juga
dalam energi mekanika. Sifat listrik dan magnetisme dipelajari oleh Michael
Faraday, George Ohm, dan lainnya.
6.
Pada 1855,
James Clerk Maxwell menyatukan kedua
fenomena menjadi satu teori elektromagnetisme, dijelaskan oleh persamaan
Maxwell. Perkiraan dari teori ini adalah cahaya adalah gelombang
elektromagnetik. Budaya penelitian fisika berbeda dengan ilmu lainnya karena
adanya pemisahan teori dan eksperimen.
Abad XVIII atau 18 juga seringkali disebut
sebagai zaman Aufklaerung yang berarti pencerahan
(istilah bahasa inggris untuk ini adalah enlightment. Dinamakan
demikian karena pada periode ini manusia mencari cahaya baru dalam rasionya.
Keadaan periode ini erat kaitannya dengan perode kebangkitan yang sebelumnya
dianalogikan sebagai keadaan belum akil baligh, di mana manusia kurang
menggunakan kemampuan akal budinya. (Blikololong, JB:Filsafat ilmu sebuah
pengantar 1997).
salah satu ciri terpenting dari zaman Aufklarung adalah perkembangan pesat ilmu pengetahuan. Dalam fisika kita kenal ilmuwan besar seperti Siir Isaac Newton. Karena rasio mendapat tempat terhormat dan menjadi pusat perhatian, maka orang mulai meragukan wahyu dan otoritas agama. mudah dimengerti, mengapa di Perancis muncul berbagai paham yang apatis terhadap gereja. (Bilikololong, JB: Filsafat ilmu sebuah pengantar 1997).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan.