Listrik merupakan suatu hal yang sangat
penting dalam kehidupan manusia. Fenomena kelistrikan telah dipelajari
masyarakat sejak zaman dahulu. Akan tetapi, jenis listrik yang dipelajari pada
bab ini bukanlah listrik yang digunakan untuk menyalakan lampu, tv, dan kipas
angin. Pada pembahasan kali ini kita akan mempelajari listrik yang tercipta
pada saat muatan listrik terbentuk pada suatu benda. Listrik semacam ini
disebut listrik statis.
1.
Sejarah muatan listrik
Lebih dari 2500 tahun yang lalu, Thales,
ilmuwan dari yunani yang lahir di kota Miletos menyelidiki tentang listrik. Dia
mengamati peristiwa tertariknya bulu-bulu ayam pada batu amber yang telah
digosok dengan kain wol. Dia menciptakan kata electricity yang berarti listrik untuk menamai batu amber tersebut.
2.
Sifat muatan listrik
Sifat kelistrikan suatu benda ditunjukkan
dengan adanya muatan listrik pada benda tersebut. Muatan listrik ada dua macam,
yaitu muatan listrik positif dan negatif. Muatan listrik positif disebut proton
dan disimbolkan dengan tanda positif (+). Muatan listrik negatif disebut
elektron dan disimbolkan dengan tanda (-). Satuan muatan listrik adalah coulomb
(C). Muatan listrik yang sejenis akan tolak-menolak sedangkan muatan tidak
sejenis akan tarik-menarik.
Pembahasan mengenai muatan listrik tidak terlepas dari teori
atom. Secara umum, teori atom menerangkan hal-hal berikut.
a.
Atom merupakan bagian terkecil dari suatu benda.
b.
Atom terdiri atas inti atom dan kulit atom.
c.
Inti atom terdiri atas proton (muatan positif) dan
neutron (tidak bermuatan atau netral).
d.
Elektron bergerak mengelilingi inti atom pada
kulit atom.
e.
Besar muatan proton sama dengan elektron yaitu
1,6 x 10 pkt -19 C, yang membedakan hanyalah jenis muatan keduanya.
3.
Pemberian muatan listrik pada benda
Pada umumnya, benda bersifat netral. Benda
netral memiliki jumlah proton sama dengan jumlah
elektron. Suatu benda netral dapat menjadi bermuatan listrik positif atau negatif dengan cara melepas atau menangkap elektron. Hal ini dapat terjadi karena elektron dapat bergerak bebas di dalam atom. Benda yang kehilangan elektron akan bermuatan positif karena jumlah elektron berkurang, sedangkan jumlah proton tetap. Benda yang menangkap elektron akan bermuatan negatif karena kelebihan elektron.
elektron. Suatu benda netral dapat menjadi bermuatan listrik positif atau negatif dengan cara melepas atau menangkap elektron. Hal ini dapat terjadi karena elektron dapat bergerak bebas di dalam atom. Benda yang kehilangan elektron akan bermuatan positif karena jumlah elektron berkurang, sedangkan jumlah proton tetap. Benda yang menangkap elektron akan bermuatan negatif karena kelebihan elektron.
Pemberian muatan pada benda dapat dapat
dilakukan dengan berbagai cara, misalnya menggosok suatu benda dengan benda
lain. Jika dua buah benda digosokkan, elektron akan berpindah dari satu benda
ke benda lain. Pernahkah anda langsung memakai baju yang baru saja disetrika? mungkin akan mendengar bunyi percikan listrik
kecil ketika memakai baju yang baru saja disetrika tersebut. Fenomena lain
adalah ketika penggaris plastik digosok dengan kain wol, penggaris akan
bermuatan negatif. Lain halnya dengan kaca yang digosok dengan kain sutra, kaca
akan bermuatan positif.
4.
Konduktor, isolator, dan semikonduktor
Benda-benda yang dapat menghantarkan
listrik disebut konduktor listrik. Benda-benda yang tidak dapat menghantarkan
listrik disebut isolator listrik. Beberapa bahan konduktor dan isolator dapat
dilihat dalam tabel berikut.
Konduktor
|
Isolator
|
Perak
Tembaga
Aluminium
Karbon
Besi
|
Karet
Plastik
Kain
wol
Kayu
Udara
|
Selain bersifat konduktor dan isolator,
ada benda-benda yang bersifat di antara kedua kategori tersebut. Silikon,
germanium, dan arsen dapat bersifat baik sebagi konduktor maupun isolator
bergantung pada suhunya. Benda-benda tersebut disebut semikonduktor.
5.
Hukum coulumb
Dua buah muatan listrik saling berdekatan
akan mengalami interaksi. Interaksi antarmuatan listrik dapat berupa gaya
tarik-menarik atau gaya tolak-menolak. Muatan yang sejenis akan tolak-menolak,
sedangkan muatan yang tidak sejenis akan tarik-menarik. Besarnya gaya tarik
atau gaya tolak antarmuatan telah diselidiki oleh Charles Augustin de Coulomb,
seorang ilmuwan Prancis. Berdasarkan percobaan yang ia lakukan, dapat
dinyatakan bahwa peristiwa tarik-menarik atau tolak-menolak antara dua muatan
disebabkan oleh gaya yang selanjutnya disebut sebagai gaya coulomb. Persamaan gaya
coulomb dituliskan sebagai berikut.
F = gaya Coulomb (N)
k = konstanta (9 x 109 N m2/C2)
q1 , q2 = jarak
antarmuatan (m)
berdasarkan persamaan
tersebut, besar gaya Coulomb berbanding lurus dengan besarnya nilai kedua
muatan dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak kedua muatan. Istilah lain
untuk gaya tarik atau gaya tolak antarmuatan ini disebut gaya elektrostatis. Peristiwa-peristiwa
yang terjadi akibat gaya elektrostatis disebut sebagai listrik statis, yaitu
peristiwa yang diakibatkan perpindahan muatan dalam suatu benda. Contoh gaya
elektrostatis terjadi pada dua buah batang kaca yang telah digosok dengan kain
sutra. Jika dua batang kaca yang telah digosok kain sutra didekatkan, keduanya
akan tolak-menolak.
Semoga
bermanfaat.
Karangan
: Rifiyani Casanah dan Muhammad Luthfi Hidayat
Wassalam..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan.