BAB I : PENDAHULUAN
A.
Latar belakang
Dari
bebrapa jenis zat diantaranya zat padat, cair, dan gas ternyata ada keunikan
tersendiri dari susunan zat-zat ini. Disini kita mengkerucut membahas tentang zat padat,
dimana zat padat ini terdiri dari atom-atom, ion atau molekuk yang sangat
berdekatan dan menempati kedudukan tertentu disekitar posisi keseimbangannya.
Secara umum zat padat itu memilki sifat bentuk dan volume yang sukar berubah. Zat padat yang akan kita bahas kali ini adalah
berhubungan dengan Kristal, dimana dalam Kristal ini ada beberapa hal yang
dapat kita analisis dan harus kita pahami. Untuk mengetahui lebih jauh lagi
tentang Kristal ini maka harus kita kupas tuntas materi tentang Difraksi
Kristal dan Kisi Resiprok yang menyimpan banyak pertanyaan didalamnya dan
menyimpan banyak pelajaran juga. Ada 4 sub bab pokok bahasan disini yaitu: 1. Difrasksi gelombang oleh Kristal, 2. Amplitude gelombang terhambur, 3. Kawasan brillouin dan kisi resiprok, 4. Analisis fourier pada basis; factor struktur dan factor atomic. Selamat berdiskusi..!
menyimpan banyak pelajaran juga. Ada 4 sub bab pokok bahasan disini yaitu: 1. Difrasksi gelombang oleh Kristal, 2. Amplitude gelombang terhambur, 3. Kawasan brillouin dan kisi resiprok, 4. Analisis fourier pada basis; factor struktur dan factor atomic. Selamat berdiskusi..!
B.
Rumusan
masalah
1.
Apa itu
difraksi gelombang oleh Kristal ?
2.
Apa itu
amplitude gelombang terhambur ?
3.
Apa itu
kawasan brillouin dan kisi resiprok ?
4.
Apa itu analisis
fourier pada basis : factor struktur dan factor bentuk atomik ?
C.
Tujuan
rumusan masalah
1.
Menjelaskan
difraksi gelombang oleh Kristal !
2.
Menjelaskan
amplitude gelombang terhambur !
3.
Menjelaskan
kawasan brillouin dan kisi resiprok !
4.
Menjelaskan
analisis fourier pada basis : factor struktur dan factor bentuk atomic !
BAB II : PEMBAHASAN
1.
DIFRAKSI
KRISTAL DAN KISI RESISPROK
1.1) Difraksi Gelombang oleh Kristal
Difraksi kristal bergantung pada
struktur kristal dan panjang gelombang. Pada panjang gelombang optik,
superposisi gelombang terhambur elastis oleh kristal atom-atom kristal
menghasilkan pembiasan biasa. Jika panjang gelombang radiasi lebih kecil
daripada tetapan kisi akan diperoleh arah berkas terdifraksi sedikit berbeda
dari arah berkas datang.
Menurut W.L. Bragg berkas yang
terdifraksi oleh kristal terjadi jika pemantulan oleh bidang sejajar atom
menghasilkan interferensi konstruktif. Bila bidang sejajar kisis adalah d dan
radiasi datang pada bidang kertas, maka beda jalan sinar terpantul adalah 2d
sin
. Interferensi konstruktif terjadi jika
beda jalan sinar kelipatan bulat panjang gelombang λ,
sehingga dinyatakan:
2d sin
=nλ (1.1)
Pernyataan ini merupakan hukum bragg.
Pemantulan bragg dapat terjadi jika λ
2d,karena itu tidak dapat menggunakan cahaya
kasat mata.
Hukum Bragg tersebut terjadi akibat
adanya periodisasi kisi, namun hukum ini tidak menentukan komposisi dasar atom
yang tersusun pada setiap titik kisi sedangkan komposisi dasar menentukan
intensitas relatif berbagai orde difraksi bidang paralel.
Contoh soal
Sinar-x dengan panjang gelombang 3,1
diarahkan pada kristal kubik sederhana dengan
rusuk 3,5 Å. Jika ternyata bidang pantulannya bidang (111), berapa sudut Bragg
pada kondisi maksimum pertama ?
Penyelesian:
sin
=
dan untuk kubik sederhana
=
maka
sin
=
=
=
Jadi sudut Bragg
=
(
)=
1.2)
Amplitudeo
Gelombang Terhambur
1.2.1.
Analisis fourier
Suatu
kristal adalah invarian terhadap translasi
=
u
+v
+w
dengan u,v, dan w bilangan bulat sedangkan
,
, dan
adalah sumbu kristal. Sifat fisis kristal yang
invarians terhadap
adalah konsentrasi muatan, jumlah rapat
elektron, dan rapat momen magnet. Dari tiga besaran tersebut yang paling
penting adalah jumlah rapat elektron n(
) yang merupakan fungsi periodik
dengan perioda
,
, dan
pada arah ketiga sumbu kristal.persamaan
konsentrasi yang invarian terhadap translasi
adaalah:
n(
+
) = n(
)
(1.2)
Fungsi n(x) dengan perioda a pada arah x
untuk dimensi satu dapat diekspansikan:
n(x) =
+
2.3
Dengan p bilangan bulat positif,
dan
tetapan real yang disebut dengan
koefisien eskpansi fourier. Fungsi periodik n(x) dinyatakan:
n(x+a) =
+
=
+
= n(x)
=
(1.4)
Dapat dikatakan bahwa
merupakan titik pada kisi resiprok atau ruang
fourier kristal. Pada dimensi tiga jumlah rapat elektron adalah:
n(
) =
(1.5)
sedangkan
koefisien fourier pada persamaan (2.2.3) diberikan dengan:
=
(1.6)
Invers
persamaan (1.5)
=
dV
(1.7)
Dengan
merupakan sell kristal
1.2.2.
Vektor Kisi Resiprok
Selanjutnya akan
ditentukan vektor
pada persamaan (1.5) untuk itu disusun vektor-vektor sumbu
,
dan
dari kisi resiprok
=
2
,
=
2
dan
=
2
(1.8a)
Atau dapat dinayatakan
dengan:
=
2
(1.8b)
Jika
,
, dan
vektor translasi primitif serta
,
dan
vektor primitif kisi resiprok maka
masing-masing vektor pada (2.8) saling ortogonal yang dapat dinyatakan
dengan
.
=
.
=
.
= 2
dan lainnya sama dengan nol secara singkat
dapat ditulis dengan:
.
=2
Vektor kisi resiprok
yang memiliki dimensi
dinyatakan dengan vektor translasi primitif
kisi resiprok adalah:
=
h
+k
+l
(1.10)
Dengan
h,k, dan l bilangan bulat
1.2.3.
Syarat Difraksi
Himpunan vektor kisi
resiprok menentukan kemungkinan pemantulan sinar-X. Jika vektor gelombang
berkas datang dan pantul masing-masing
dan
serta amplitudo gelombang terhambur oleh
volume sebanding dengan konsentrasi elektron maka mengingat (1.5) amplitudo vektor
medan listrik dan magnet pada gelombang terhambur adalah:
F =
(
)
dV
=
dV
(1.11)
Dengan
=
-
merupakan vektor gelombang terhambur
Pada hamburan elastis
, sehingga berlaku
=
atau
-
akibatnya syarat difraksi dapat dituliskan:
=
atau 2
+
=0 (1.12)
Pada
hamburan elastis sentral berlaku
=-
, maka (1.12) menjadi:
2
.
=
(1.13)
Jika masing-masing
vektor kisi primitif dikalikan noktah
(dot) dengan vektor hamburan diperoleh
laue:
.
=
2
h ;
.
=
2
k dan
.
= 2
l (1.14)
1.3)
Kawasan
Brillouin dan Kisi Resiprok
1.3.1.
Kawasan brillouin
pertama
Kawasan
brillouin pertama didefinisikan sebagai sel primitif Wigner-Seittz pada kisi
resiprok. Nilai kawasan Brillouin memberikan interprestasi geometrik dari keadaan
difraksi, yang dinyatakan (1.13). jika kedua ruas dibagi dengan 4, maka persamaan (1.13) akan menjadi:
.(
)=
(1.15)
Selanjutnya kita bekerja pada ruang
resiprok, yaitu ruang
dan
. Vektor
dipilih berasal dari pusat menuju titik kisi
resiprok.
1.4)
Analisis
Fourier pada Basis: Faktor struktur dan Faktor bentuk Atomik
1.4.1.
Faktor
Struktur
Pada keadaan terjadi difraksi
, maka amplitudo
hambatan Kristal denang N sel dinyatankan dengan :
(2.1)
Besaran
SG dinamakan factor struktur dan didefinisikan sebagai integral
tunggal pada seluruh sel dengan
di satu pojok.
Konsentrasi electron
merupakan superposisi dari fungsi konsentrasi
electron nj pada ataom j dari sel. Jika
adalah vector atom pusat j dan fungsi
mendefinisikan sumbangan atom pada konsentrasi
electron di
. Konsentrasi
electron total di
untuk semua atom di sel pada seluruh s atom
dari basis :
(2.35)
Factor struktur yang didefinisikan dapat dinyatakan
sebagai integral untuk seluruh s atom pada sel:
(2.36)
Dengan
.
Sedangkan factor bentuk atomik dapat didefinisikan
sebagai integral untuk seluruh ruang.
(2.37)
Jika
dan
merupakan sifat atomik, maka dengan (2.36) dan
(2.37) dapat diperoleh struktur factor dari basis:
(2.38)
Dengan mengingat
, maka diperoleh :
(2.39)
Jika persamaan (2.38) disubstitusikan ke
persamaan (2.39) diperoleh :
(2.40)
Factor struktur tidak harus real atau bias kompleks,
sedangkan intensitas hamburan akan real karena hasil kali factor struktur dan
kompleks konjugatnya (SG* SG) pada saat struktur
factor berharga nol maka intensitas hamburan juga nol, dengan begitu
merupakan vector kisi resiprok baik sempurna.
Jika kita berpindah basis, misalnya dari sel primitive ke sel konvensional,
maka intensitas hamburan harus tidak berubah. Dengan begitu berlakulah
persamaan:
(2.41)
Disamping itu dalam hamburan, berlaku vector bilangan
gelombang dating dan terhambur sebagai berikut:
(2.41)
Karena
sama besar tetapi berbeda arahnya sebesar 2
, sehingga:
(2.42)
Dari (2.40) dan (2.41) diperoleh:
(2.43)
Akhirnya diperoleh:
(2.44)
1.4.2.
Faktor Struktur
Untuk Kisi Pusat Ruang (bcc)
Basis bcc mengacu pada sel kubik yang memiliki
atom-atom identik pada X1=Y1= Z1= 0 fsn pada X2=Y2=
Z2=
. Dengan menganggap semua factor bentuk
atomic sama dan menggunakan (2.40), maka factor struktur pada kisi ini:
(2.45)
Bilangan kompleks pada (2.45) akan bernilai -1 jika
argumennya merupakan kelipatan gasal dari
dan berharga 1 jika argumennya kelipatan genap
, sehingga :
0, jika h+k+l = gasal
S
(2.46)
2f,
jika h+k+l = genap
1.4.3.
Factor
bentuk atomic
Ungkapan factor struktur (2.49) merupakan
pengukuran tingkat hamburan dari atom ke- j dalam sel satuan. Nilai f memuat
jumlah dan distribusi electron atomic dan panjang gelombang seri sudut hamburan
radiasi.
Radiasi terhambur atom tunggal merupakan jumlah
efek interferensi pada atom. Factor bentuk didefinisak pada:
(2.47)
Dengan perluasan integrasi seluruh konsentrasi
electron terasosiasi pada atom tunggal. Jika
membentuk sudut
dengan
, maka
.
= G r cos
. Apabila
distribusi konsentrasi electron setangkup (simetri) bola terhadap pusat, maka:
(2.48)
Dengan
mengintegrasikan terhadap d(kos
) antara -1 dan 1
pada persamaan (2.48), maka factor bentuk menjadi :
(2.49)
Jika
rapat electron total sama terkonsentrasi di
=0, Gr = 0, dan
lim
= 1, maka didapatkan factor bentuk sama dengan
jumlah electron atomic.
= Z (2.50)
Selanjutnya
f merupakan antara amplitude radiasi terhambur oleh distribusi electron actual
pada sebuah atom dengan amplitude yang terhambur oleh sebuah electron
ditempatkan disebuah titik.
BAB III : PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari pembahasan
diatas dapat disimpulkan bahwa ada beberapa hal yang perlu diketahui dan dapat
dianalisis mengenai Difraksi Kristal dan Kisi Resiprok diantaranya adalah:
1. Difraksi Gelombang
oleh Kristal
Menurut W.L. Bragg
berkas yang terdifraksi oleh kristal terjadi jika pemantulan oleh bidang
sejajar atom menghasilkan interferensi konstruktif. Bila bidang sejajar kisi
adalah d dan radiasi datang pada bidang kertas, maka beda jalan sinar terpantul
adalah 2d sin
. Interferensi konstruktif terjadi jika
beda jalan sinar kelipatan bulat panjang gelombang λ,
sehingga dinyatakan:
2d sin
= nλ
(2.1). Pernyataan
ini merupakan hukum bragg. Pemantulan bragg dapat terjadi jika λ
2d,karena itu tidak dapat menggunakan cahaya
kasat mata.
2.
Amplitudo
Gelombang Terhambur
Jika vektor gelombang berkas datang dan
pantul masing-masing
dan
serta amplitudo gelombang terhambur oleh
volume sebanding dengan konsentrasi elektron maka amplitudo vektor medan
listrik dan magnet pada gelombang terhambur adalah:
F =
(
)
dV
=
dV
(2.11)
Dengan
=
-
merupakan vektor gelombang terhambur
Pada hamburan elastis
, sehingga berlaku
=
atau
-
akibatnya syarat difraksi dapat dituliskan:
=
atau 2
+
=0 (2.12)
Pada hamburan elastis sentral berlaku
=-
, maka (2.12) menjadi:
2
.
=
(2.13)
Jika masing-masing vektor kisi primitif
dikalikan noktah (dot) dengan vektor hamburan diperoleh laue:
.
=
2
h ;
.
=
2
k dan
.
= 2
l(2.14).
3.
Kawasan Brillouin
(brillouin zones)
Kawasan brillouin pertama didefinisikan
sebagai sel primitif Wigner-Seittz pada kisi resiprok. Nilai kawasan Brillouin
memberikan interprestasi geometrik dari keadaan difraksi, yang dinyatakan dengan 2
.
=
(2.13). jika kedua ruas
dibagi dengan 4, maka persamaan (2.13) akan menjadi:
.(
)=
(2.15).
4.
Analisis Fourier pada basis: faktor
struktur dan faktor bentuk atomik
Factor
struktur yang didefinisikan dapat dinyatakan sebagai integral untuk seluruh s
atom pada sel:
(2.36)
Dengan
.
Sedangkan
factor bentuk atomik dapat didefinisikan sebagai integral untuk seluruh ruang.
B.
SARAN
Mohon maaf atas
segala kesalahan dan kekeliruan dalam penyusunan makalah dan dari segi tutur
bahasa dalam membahas isi makalah. Penyusun mengharapkan kritik yang sifatnya
konstruktif dari bapak dosen maupun rekan-rekan mahasiswa demi kesempurnaan
dimasa mendatang.
DAFTAR PUSTAKA
Edi Istiyono.
2000. Fisika Zat Padat. Yogyakarta: FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta
Boleh minta softcopynya ga ka? Aku butuh analisis fouriernya untuk dipelajari. Makasih email yulirahmah07@gmail.com
BalasHapushi yuli rahmah. untuk softcopynya saya lupa taruh dimana. file di laptop berantakan. langsung aja di copy dari artikel ini ya. trimakasih telah membaca.. :)
HapusHalo juga ka, iya gapapa ka saya sudah analisis sama temen2. Makasih banyak ka
BalasHapussama2 yuli. smoga bermanfaat.:)
HapusIya ka insyaallah 😊
BalasHapus